Laki-laki tetap akan menjadi milik ibunya sampai kapan pun, tapi istri juga punya Ibu
Laki-laki Tetap akan Menjadi Milik Ibunya Sampai Kapan pun, Tapi Istri Juga Punya Ibu
"Dek, jika suatu ketika nanti ada segelas air, sementara ada tiga orang yang sangat membutuhkannya; aku, kamu dan ibuku. Siapa yang paling berhak meminum air itu?"
Pertanyaan calon suamiku, membuatku menatapnya curiga. Kenapa ia bertanya seperti itu? Sementara beberapa menit lagi ia akan mengucap ijab qabul di hadapan penghulu?
"Tentu ibu Abang." Jawabku sesaat setelah menarik nafas dalam.
"Baiklah. Oleh karena itu, jika suatu saat nanti kamu menyakiti hati ibuku maka pernikahan kita berakhir sampai di situ. Bagaimana?" Calon suamiku kembali bertanya dengan mata yang berbinar.
"Aku akan menjawab setelah kau juga menjawab pertanyaanku, Bang." Aku menantangnya kembali.
"Baiklah! Apa itu, Dek?"
"Pertanyaan yang sama, Bang. Hanya saja aktornya berbeda." Kulihat ia menautkan kedua alis. Bingung. Pasti ia bingung.
"Jika nanti hanya ada segelas air. Sementara kamu, aku dan ibuku yang sudah tua membutuhkannya. Kepada siapa air itu akan kau beri, Bang? Apakah kau meminumnya sendiri untuk menghilangkan hausmu? Atau kau beri padaku? Atau bahkan pada ibuku yang sudah tua renta?" Tanyaku dengan suara bergetar.
"Tentunya akan kuberi padamu, Dek. Kau istriku! Kau adalah tanggungjawabku." Jemarinya kini menggenggam jemariku. Aku tersenyum mendengar jawabannya.
"Lalu bagaimana dengan pertanyaanku sebelumnya? Apakah kau setuju, Dek?" Tanyanya.
"Maaf, Bang. Aku tidak bisa melanjutkan akad nikah ini." Kusingkirkan tangannya dari tanganku.c
"Kenapa, Dek?"
"Bang, kau tahu! Tadi aku hanya melihat kecerdasanmu. Aku rela menahan dahaga dan memberi segelas air itu pada ibumu. Padahal seharusnya kita bertiga bisa berbagi. Tetapi biarlah! Demi wanita yang telah melahirkan dan membesarkanmu, aku ikhlas. Lalu kau tidak mau melakukan hal yang sama untuk ibuku? Di awal aku menekankan, Bang. Ibuku YANG SUDAH TUA. Kau tega membiarkannya kehausan demi aku? Sementara kau tahu, dialah yang sudah berjuang mati-matian hingga aku seperti saat ini. 'Segelas air itu akan kita bagi bertiga dengan ibumu, Dek.' Seharusnya itu jawaban yang kuinginkan darimu, Bang. Tetapi kau malah mengabaikan ibuku. Untuk membuatku tersanjung akan tanggungjawabmu? Ketahuilah, Bang! Kita menikah bukan berarti kita hanya menyatukan hati kita berdua. Tetapi lebih dari itu, kita akan menyatukan dua keluarga. Bang, bila kau ingin aku mencintai dan menghormati keluargamu khususnya ibumu, maka kau juga harus mencintai dan menghormati keluargaku. Bang, hidup ini harus timbal balik agar berjalan seimbang. Tidak bisa bila hanya berat sebelah. Jangan karena kau akan tetap menjadi milik ibumu sampai kapanpun, lalu kau melupakan kodrat istrimu sebagai seorang anak." Ucapku berderai air mata.
Laki-laki tetap akan menjadi milik ibunya sampai kapan pun, tapi istri juga punya Ibu. Pernikahan bukan lah menyatukan 1 hati menjadi 2 melainkan 2 keluarga menjadi satu, dan untuk mu yang akan segera melangsung pernikahan harus lah kau tau tidak ada rumah tangga yang pastinya akan baik-baik saja. Sekalipun istri mu adalah wanita yang sangat penurut bukan berarti pertengkaran antar istrimu dan ibu mu bisa di hindarkan.
Seorang laki-laki harus memahami setiap wanita memiliki masa di mana mereka lebih sensitif dari biasanya dan hal itu lah yang biasanya memicu terjadinya perselisih pahaman antar menantu dan calon mertua. dan untuk laki-laki harus mengetahui bahwa masalah itu tidak harus di hindarkan namun kamu harus tau bagaimana cara menyelesaikannya. laki-laki memang lah milik ibunya sampai kapan pun namun laki-laki juga tidak akan masuk surga jika mengabaikan istrinya onleh karena itu lah seorang laki-laki harusnya menjadi penengah antar istrinya dengan ibunya jika ada perselisihan dan juga tidak boleh memihak ke manapun. Seorang laki-laki wajib dan memang harus bisa memberikan pengertian antar satu dengan yang lainnya agar antar ibu dan istri bisa saling memahami dan memaklumi.
terkadang masalah kecil yang memicu masalah besar atau sebaliknya semua tergantung dari sikap laki-lakinya. Seorang laki-laki yang bijak pasti mampu menjadikan masalah menjadi hal yang membuat antar istrinya dan ibunya lebih dekat lagi sehingga antar istri dan ibu saling memahami dan bisa menerima kekurangan masing-masing. Laki-laki tetap akan menjadi milik ibunya sampai kapan pun, tapi istri juga punya Ibu.
Bagi sahabat kami yang suka main Poker jangan lupa untuk gabung dengan kami Dewacintaqq bandar poker Online uang asli, Dewacintaqq 100% aman dan terpercaya untuk Link alternatif Dewacintaqq. Untuk daftar Klik di sini WWW.DEWACINTAQQ.XYZ
Tidak ada komentar: