Mengapa banyak orang tidak suka nontonsinetron?
Mengapa banyak orang tidak suka nonton sinetron?
Rakyatasia21 Sebelumnya saya pinjam poster sinetron Anak Langit.
Mungkin saya adalah salah satu dari sekian orang yang tidak suka menonton filem sinetron, bahkan mungkin sebagian orang ada yang merasa sebal dengan filem sinetron karena mungkin filem sinetron di anggap tidak mendidik.
Tapi untuk sebagian orang merasa di balik cerita sinetron yang klise dan terkesan tidak masuk akal itu, ada sisi positifnya lho. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang suka nonton sinetron sebenarnya suka melakukan kebaikan terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Ini dia kelebihan yang dimiliki para pecinta sinetron menurut mereka. Tapi menurut saya dan alasan mengapa saya tidak suka nonton sinetron.
- Tidak kreatifMungkin karena kejar setoran rating makanya rumah produksi sinetron di negeri kita cenderung lebih mementingkan rating daripada kualitas makanya dalam segi cerita mereka tidak mempedulikan plot yang berbeda, jadi jika yang lagi populer di tv sebelah adalah cerita anak sekolahan, ya mereka buat lagi cerita kayak gitu dengan sudut yang berbeda namun cerita yang bagai pinang dibelah empat.
- Peran yang itu-itu sajaMemang berparas menawan namun akting yang lebih bagusan akting anak teater di sekolah saya dulu. Peran utama digambarkan miskin tapi baik banget, tokoh laki-lakinya merupakan anak konglomerat yang keren, antagonisnya juga konglomerat tapi sombong dan biasanya berubah jadi jahat karena bucin, kelompok pertemanan yang pasti didalamnya ada teman yang lugu banget (aka dungu), teman yang gendut sekaligus suka makan, teman yang tomboy, atau teman yang malu-maluin dengan ngelawak garing dan gak jelas. Jadi dengan monotonnya tokoh-tokoh ini kita bisa dengan mudah menebak jalannya cerita. Juga biasanya pemeran utama cewek dan cowok berpeluang besar dijadikan pasangan lagi di sinetron 'unik' lainnya dengan chemistry yang dipaksa.
Baca Juga : Lathi Lagu Jawa dan Terjemahaannya Mengandung Makna - Cerita yang tidak realistisoh ya ini saya pernah nonton di akun youtube remotivi. Yang tidak realistis dimaksudkan dalam channel ini bahwa sinetron cenderung tidak memberikan kesan realistis dari sifat manusia, bahwa manusia itu kompleks, bisa jahat juga bisa baik. Namun yang digambarkan di sinetron kita adalah bahwa manusia jahat itu ya akan jahat terus, sampai menemukan titik dimana dia sial karena kena azab. Salah satu yang tidak realistis juga mengenai fenomena anak miskin yang menikah dengan orang kaya. Bagi kalian yang mimpi menikahi anaknya Bill Gates, perlu diketahui bahwa situasi sosial seperti ini kemungkinan berhasilnya 0,00005%. Kenapa gitu? Karena orang kaya selalu ingin mempertahankan kekayaan mereka dengan menikahkan anaknya dengan anak orang kaya lainnya. (Gak selamanya sih...). Serta masih banyak ketidak realistisan dari sinetron termasuk dialog antar tokohnya, juga banyak lainnya yang jika saya teruskan membuang-buang waktu belajar bahasa asing saya.
- Episode yang panjang tapi semakin ngawurJika sebuah sinetron dengan ajaibnya menembus rating 1 di Indonesia, maka rumah produksinya begitu gak rela melepasnya dengan menambah jumlah episode menjadi serial yang lama kelamaan antara judul dan ceritanya semakin bertolak belakang. Perlakuan sebaliknya jika sinteron mendapat rating rendah, akan dihentikan dengan ending yang maksa.
- Karena K-Drama (dan film-film lainnya) semakin mudah diakses
Itulah alasan mengapa saya tidak menyukai sinetron dan Saya lebih menikmati nonton FTV yang meskipun temanya suka aneh tapi dari segi shooting masih lebih oke. Mungkin karena tidak kejar tayang. Yah, ini hanya sekadar pendapat saja, karena jujur saya tidak menemukan faedah nonton sinetron masa kini, kecuali sinetron-sinetron religi yang masih menyelipkan sedikit nafas iman. Lainnya? Ah, lebih baik saya nonton SHAUN THE SHEEP! Mbeekkkkkk.....
Suka main games poker online uang asli, Segera bergabung dengan kami di DEWACINTAQQ
Suka main games poker online uang asli, Segera bergabung dengan kami di DEWACINTAQQ
Tidak ada komentar: